Dinsdag 09 April 2013
SURVEY UTILITAS BANGUNAN ( POP HOTEL JOGJA )
Berbagai bangunan yang megah yang dirancang oleh seorang arsitek itu tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa memperdulikan adanya kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Utilitas merupakan suatu ilmu pengetahuan teknik arsitektur di samping ilmu-ilmu lain mengenai bangunan yang harus dipelajari oleh seorang arsitek dalam kooordinasi merancang bangunan.
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Dasar pertimbangan pemakaian sistem utilitas dan perlengkapan bangunan adalah :
- Kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaan
- Kesederhanaan jaringan sistem
- Kecilnya faktor resiko crossing antar jaringan
- Keamanan terhadap pelaku aktifitas
- Keamanan terhadap lingkungan
Dalam mempelajari utilitas bangunan beserta kelengkapannya ada 3 unsur pokok yang harus diperhatikan :
a. Air
Kebutuhan air dalam lingkungan bangunan dan bangunan itu sendiri sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
b. Matahari/Cahaya Matahari
Penggunaan energi cahaya matahari dalam system rancang bangunan sangat penting dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga penggunaan cahaya buatan yang membutuhkan energi tambahan dapat dikurangi.
c. Udara/Angin
Dalam system perancangan bangunan factor udara sangat penting untuk kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan kerja sehari-hari.
Dalam perancangan suatu bangunan perlu diperhatikan ketiga faktor diatas dalam hal penggunaan air yang hemat, persiapan tempat-tempat rembesan air, penggunaan cahaya alam dan aliran angin segar yang sebaik mungkin, serta pengurangan penggunaan cahaya dan aliran angin buatan. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka tercipta suatu lingkungan yang seimbang.
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Dalam perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya.
Adapun perancangan utilitas bangunan terdiri dari :
- Perancangan Plumbing dan Sanitasi
- Perancangan Transportasi Dalam Bangunan
- Perancangan Pembuangan Sampah
- Perancangan Penghawaan
- Perancangan Pencahayaan
- Perancangan Tata Suara
- Perancangan penangkal petir
- Perancangan Pencegahan Kebakaran
- Perancangan Telepon/PABX
- Perancangan CCTV dan sekuriti sistem
- Perancangan Alat Pembersih Bangunan
Dengan memperhatikan serta mempelajari semua perancangan tersebut diatas maka diharapkan perancang atau seorang arsitek bangunan dapat memberikan hasil perancangan yang optimal mengenai sistem Utilitas Bangunan.
Dalam hal ini objek bangunan yang dijadikan sebagai sumber amatan untuk jaringan utilitas pada bangunan
adalah POP hotel yang berada di Jl. A.m. Sangaji Kav 16 18 Jetis Yogyakarta.
Hotel POP Jogjakarta merupakan salah satu hotel terkenal di Jogjakarta. Sudah sepantasnya jika perencanaan gedung ini harus baik dari segi arsitektur, kekuatan dari struktur dan juga jaringan utilitas bangunan, karena hal tersebut berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung atau tamu hotel. Demi kenyaman para pengunjung hotel,
pihak pengelola POP hotel sudah merencanakan system jaringan utilitas yang mendukung segala kenyamanan
bagi tamu-tamu POP hotel yang datang.
Kesimpulan dari hasil survey lapangan yang di lakukan di bangunan POP hotel Yogyakarta ini yaitu, :
* System transportasi yang terdapat di bangunan ini sudah mengikuti standar hotel.
* System jaringan AC yang di gunakan sudah cukup baik, hanya saja jenis AC yang di gunakan hanya AC split. Tidak ada AC central, hal tersebut mungkin di karenakan area-area yang memerlukan AC central sudah menggunakan panghawaaan alami. Karena konsep bangunan yang hemat energy.
* System jaringan listrik yang di gunakan sudah sangat komplit dengan system pembagian daya pada area-area dan alat-alat yang terdapat pada bangunan.dengan alat-alat yang canggih dan modern.
* Generator yang di letakan pada ruangan yang terdapat pada bangunan dengan system struktur yang berhubungan dengan ruang lain, dapat mengganggu struktur tersebut dikarenakan generator yang mengeluarkan getaran.
* System jaringan air bersih sudah bagus, hanya saja system penyaluran yang downfit tetapi tidak menggunakan rooftank mungkin menjadi suatu sumber yang membuat penggunaan pompa menjadi berlebihan dan mengakibatkan tidak hemat energy.
* System jaringan air kotor pada bangunan ini mungkin sudah sedikit baik, hanya saja letak septiktank yang berada pada
* area parkiran kendaraan yang harus di waspadai bila waktu terjadi keruntuhan, akibat beban kendaraan.
* System Safety alarm pada bangunan POP hotel ini sudah cukup bagus, dengan alat-alat yang modern dan lengkap, hanya saja
* keberadaan tangga darurat yang belum ada, “tangga darurat dalam spesifikasi tangga darurat yang sebenarnya”.
SURVEY UTILITAS BANGUNAN ( POP HOTEL JOGJA )
Berbagai bangunan yang megah yang dirancang oleh seorang arsitek itu tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa memperdulikan
adanya kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya kenyamanan, kesehatan, keselamatan,
komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Utilitas merupakan suatu ilmu pengetahuan teknik arsitektur di samping ilmu-ilmu lain mengenai bangunan yang harus
dipelajari oleh seorang arsitek dalam kooordinasi merancang bangunan.
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Dasar pertimbangan pemakaian sistem utilitas dan perlengkapan bangunan adalah :
Kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaan
Kesederhanaan jaringan sistem
Kecilnya faktor resiko crossing antar jaringan
Keamanan terhadap pelaku aktifitas
Keamanan terhadap lingkungan
Dalam mempelajari utilitas bangunan beserta kelengkapannya ada 3 unsur pokok yang harus diperhatikan :
a. Air
Kebutuhan air dalam lingkungan bangunan dan bangunan itu sendiri sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
b. Matahari/Cahaya Matahari
Penggunaan energi cahaya matahari dalam system rancang bangunan sangat penting dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
sehingga penggunaan cahaya buatan yang membutuhkan energi tambahan dapat dikurangi.
c. Udara/Angin
Dalam system perancangan bangunan factor udara sangat penting untuk kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan kerja
sehari-hari.
Dalam perancangan suatu bangunan perlu diperhatikan ketiga faktor diatas dalam hal penggunaan air yang hemat, persiapan
tempat-tempat rembesan air, penggunaan cahaya alam dan aliran angin segar yang sebaik mungkin, serta pengurangan
penggunaan cahaya dan aliran angin buatan. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka tercipta suatu lingkungan yang seimbang.
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Dalam perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan
perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya.
Adapun perancangan utilitas bangunan terdiri dari :
Perancangan Plumbing dan Sanitasi
Perancangan Transportasi Dalam Bangunan
Perancangan Pembuangan Sampah
Perancangan Penghawaan
Perancangan Pencahayaan
Perancangan Tata Suara
Perancangan penangkal petir
Perancangan Pencegahan Kebakaran
Perancangan Telepon/PABX
Perancangan CCTV dan sekuriti sistem
Perancangan Alat Pembersih Bangunan
Dengan memperhatikan serta mempelajari semua perancangan tersebut diatas maka diharapkan perancang atau seorang arsitek
bangunan dapat memberikan hasil perancangan yang optimal mengenai sistem Utilitas Bangunan.
Dalam hal ini objek bangunan yang dijadikan sebagai sumber amatan untuk jaringan utilitas pada bangunan
adalah POP hotel yang berada di Jl. A.m. Sangaji Kav 16 18 Jetis Yogyakarta.
Hotel POP Jogjakarta merupakan salah satu hotel terkenal di Jogjakarta. Sudah sepantasnya jika perencanaan gedung
ini harus baik dari segi arsitektur, kekuatan dari struktur dan juga jaringan utilitas bangunan, karena hal tersebut
berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung atau tamu hotel. Demi kenyaman para pengunjung hotel,
pihak pengelola POP hotel sudah merencanakan system jaringan utilitas yang mendukung segala kenyamanan
bagi tamu-tamu POP hotel yang datang.
Belajar Interior
Perasaan nyaman maupun tidak nyaman akan muncul ketika kita memasuki sebuah ruangan. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan warna ruang yang tidak tepat. Ya, fungsi utama dari ruangan tergantung dari pemilihan warna serta suasana apa yang ingin dimunculkan pada ruangan tersebut.
Penerapan warna pada sebuah ruangan akan menimbulkan kesan perasaan tertentu. Oleh karena itu, untuk melakukan penataan pada interior Anda perlu memahami mengenai psikologi warna sehingga warna yang diaplikasikan bisa sesuai dengan konsep yang diinginkan.
Dari segi psikolog, warna ungu mempunyai efek tenang dan menyejukkan. Seringkali warna ungu dikaitkan dengan kesan yang berhubungan tentang wawasan yang luas, martabat, kehormatan, intuisi, dan sejahtera bahkan kesan anggun. Pengaruh warna ini dapat menginspirasikan pikiran dan membuat hati lebih tenang. Karena sifatnya yang tenang dan menyejukkan, ruang kerja dan ruang tidur sangat cocok jika diberi warna ungu. Sebaliknya warna ungu tidak tepat untuk ruang tempat beraktivitas. Yang unik, warna ungu sangat cocok untuk Anda yang sedang menjalani program diet karena mampu mengurangi rasa lapar. Warna ungu juga cocok untuk mengontrol rasa marah dan bisa meringankan suasana hati.
mix of colors - colors are fresh in the room reading makes a person who is in this room becomes more fresh, cheerful spirit and thus the concentration of people in this room read book can be better ... reading into something fun and not boring.
orange shows warmth, enthusiasm, friendship, business achievements, career, success, health of mind, justice, endurance, fun, fast motion, something that grows, interest, independence. On Blogs can enhance mental activity. Besides Orange color gives a strong impression on the elements that are considered essential. while white indicates peace, apology, self achievement, spirituality, divinity, virginity or chastity, simplicity, perfection, cleanliness, light, takbersalah, security, unity. The white color is great for display or emphasize other colors and gives the impression of simplicity and cleanliness.
concept at the dining room is themed green and white, which is the color - soft colors to give the impression of calm for those who are in it.
Apply green color on the walls to appear refreshing nuances that make residents more tasteful to eat.
TUGAS AKHIR terminal bis kalbar by.hamka
Rancangan bentuk bangunan yang di terapkan pada terminal bis Antar Negara , Antar Provinsi dan Antar Kota ini yaitu bangunan rumah betang, di mana bentukan yang di ambil atau di adopsi dari bentukan rumah betang adalah bentukan bangunan yang memanjang serta bentuk bangunan yang pangung atau berkolong, sedangkan untuk bentuk fasade bangunan akan di desain dengan bentuk yang lebih modern.
KONSEP ORGANISASI MASSA
Pengorganisasian massa bangunan dalam perencanaan terminal bis Antar Kota, Antar Negara dan Antar Provinsi ini mengambil bentuk linier, hal ini untuk memperlancar arus sirkulasi kendaraan yang terdapat di dalam kawasan dengan bentukan yang linier tersebut pergerakan kendaraan menjadi satu arah dengan pembagian zona sirkulasi bagi tiap-tiap kendaraan sesuai dengan jurusan serta tipe kendaraan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari perancangan terminal ini ialah mendapatkan suatu terminal modern tetapi dapat mencitrakan suatu bangunan yang mencirikan tradisional Indonesia, khususnya daerah Kalimantan Barat dengan bentuk bangunan tradisional dayak yaitu rumah betang dan bangunan yang da
tentang dunia arsitek
Dunia Arsitektur
PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN ARSITEKArsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro—seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap—hingga lingkup mikro—seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Dalam pengertian lain, istilah “arsitektur” sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perancangan”.
Jika ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak) dinamai “arsitektur”, orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam bidang tersebut dinamai “arsitek”. Jadi, arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak)—seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan produk.
SEKILAS SEJARAH ISTILAH DAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR
Istilah “arsitektur” mulai diperkenalkan pada sekitar abad I sebelum masehi. Marcus Vitruvius Pollio (88 SM – 26 SM), yang kemudian dijuluki sebagai “Bapak Arsitektur”, memperkenalkan istilah “arsitektur” melalui bukunya yang berjudul De Architectura. Namun, pada dasarnya, sejak generasi pertamanya manusia sudah berarsitektur, dalam batas pengertian bahwa arsitektur berkaitan dengan perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Jejak-jejak peninggalan arsitektur dari masa lampau, yang dapat dilacak pada saat ini, menunjukkan bahwa umat manusia telah berarsitektur (menghasilkan lingkungan binaan) sejak ribuan tahun sebelum masa kehidupan Vitruvius, ditandai dengan banyaknya artefak yang berasal dari masa-masa sebelum kehidupan Vitruvius—antara lain berupa hasil-hasil karya arsitektur suku Maya, Toltec, Aztec, Inca, Cina, Jepang, India, Mesopotamia, dan Mesir.
Sebagai suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum dipisahkan secara tegas dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencana dan perancang lingkungan binaan—seperti Michelangelo—dapat berperan sebagai arsitek, pelukis, pemahat/pematung, konstruktor. Pada perkembangan kemudian, bidang engineering dan arsitektur mulai dipisahkan dari bidang lainnya. Pada 1880-an terjadi pemisahan keahlian bidang arsitektur—dengan lingkup penekanan pada aspek bentuk, ruang, dan fungsi—dengan keahlian bidang engineering—dengan lingkup penekanan pada aspek struktur dan konstruksi dalam perhitungan dan pelaksanaan pembangunan. Di Indonesia, pendidikan keahlian arsitektur mulai mandiri sejak awal dekade 1950, ditandai dengan berdirinya Jurusan Arsitektur pada Institut Teknologi Bandung.
ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU DAN SENI
Sebagai suatu seni, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah seni. Prinsip-prinsip keindahan yang juga merupakan kaidah dasar di dalam bidang seni lainnya—seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian, irama—juga dipergunakan sebagai kaidah dasar di dalam arsitektur. Perwujudan arsitektur merupakan hasil manifestasi nilai-nilai seni. Itu sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas seni atau sejenisnya.
Berbeda dengan bidang seni rupa atau seni lainnya yang dikelompokkan ke dalam seni murni (pure art), arsitektur dikelompokkan pada ‘seni terpakai’ (applied art). Pengelompokan arsitektur ke dalam ‘seni terpakai’ ini tidak dimaksudkan untuk mengartikan bahwa seni lainnya bukanlah seni yang tidak terpakai atau seni yang tidak bermanfaat, namun lebih dimaksudkan pada kenyataan bahwa arsitektur sebagai bidang seni yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya. Berbeda dengan orientasi seni lukis—yang menghasilkan karya berwujud dua dimensi (dwimatra)—dan seni pahat atau seni patung yang menghasilkan karya berwujud massa tiga dimensi (trimatra), orientasi arsitektur adalah menghasilkan karya ruang dan massa tiga dimensi (trimatra) yang menekankan hakikat dan keberadaan serta efek ruang sebagai wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya.
Sebagai suatu ilmu, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah keilmuan maupun bidang ilmu lainnya. Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia—yang lengkap dengan seluruh sifat manusiawinya—maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian—seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, ergonomi, dan ekonomi. Perwujudan hasil karya arsitektur merupakan penerapan kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian tersebut. Oleh karena itu, calon arsitek juga perlu bidang-bidang ilmu tersebut. Pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas sosial atau sejenisnya.
Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang akan dibangun dengan cara atau rekayasa ataupun teknologi tertentu dan yang harus menjamin keselamatan bagi manusia pemakainya maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmu teknik—seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan Itu sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.
DUNIA KEKARYAAN ARSITEK
Bidang karya arsitektural relatif sangat luas. Arsitek dapat berperan di dalam mendukung Perencanaan Kota (Urban Planning), dapat berperan di dalam mendukung Perancangan Kota (Urban Design), dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan/Kawasan, dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Bangunan, Perancangan Interior (Ruang Dalam) Bangunan, Perancangan Taman, Perancangan Meubel, dapat berperan sebagai Pelaksana Pembangunan (Kontraktor), dapat berperan di dalam Perusahaan Perabot (Meubel), dapat berperan sebagai Surveyor dan/atau Quantity Surveyor untuk memprakirakan anggaran dan biaya pembangunan, dapat berperan sebagai Tenaga Pendidik, dapat berperan sebagai Peneliti, arsitek dapat berperan di dalam Industri Bahan Bangunan, dan dapat berperan di dalam bidang jasa konstruksi lain.
Arsitektur merupakan bidang studi yang juga dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Kawasan
Arsitektur merupakan bidang studi Perencanaan dan Perancangan Bangunan
Arsitektur merupakan bidang studi Perencanaan dan Perancangan Bangunan
Arsitektur merupakan bidang studi yang juga dapat berperan di dalam Perancangan Interior Bangunan
sumber (http://ft.uajy.ac.id/arsitek/dunia-ars/)
Teken in op:
Plasings (Atom)